Hosting Unlimited Indonesia

Thursday, 24 November 2016

Gambar Sel-Sel dan Nilai Normal dalam Hitung Jenis

Dalam melakukan hitung jenis sel, sel yang dicari adalah sebagai berikut :

Eosinofilia
      Eosinofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah eosinofil melebihi nilai normal. Eosinofilia terutama dijumpai pada keadaan alergi. Histamin yang dilepaskan pada reaksi antigen-antibodi merupakan substansi khemotaksis yang menarik eosinofil. Penyebab lain dari eosinofilia adalah penyakit kulit kronik, infeksi dan infestasi parasit, kelainan hemopoiesis seperti polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik.
Basofilia
      Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil melebihi nilai normal. Basofilia sering dijumpai pada polisitemia vera dan leukemia granulositik kronik. Pada penyakit alergi seperti eritroderma, urtikaria pigmentosa dan kolitis ulserativa juga dapat dijumpai basofilia. Pada reaksi antigen-antibodi basofil akan melepaskan histamin dari granulanya.
Limfositosis
      Limfositosis adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit melebihi nilai normal.  Limfositosis dapat disebabkan oleh infeksi virus seperti morbili, mononukleosis infeksiosa; infeksi kronik seperti tuberkulosis, sifilis, pertusis dan oleh kelainan limfoproliferatif seperti leukemia limfositik kronik dan makroglobulinemia primer.
Monositosis
      Monositosis adalah suatu keadaan dimana jumlah monosit melebihi nilai normal. Monositosis dijumpai pada penyakit mieloproliferatif seperti leukemia monositik akut dan leukemia mielomonositik akut; penyakit kollagen seperti lupus eritematosus sistemik dan reumatoid artritis; serta pada beberapa penyakit infeksi baik oleh bakteri, virus, protozoa maupun jamur.
      Perbandingan antara monosit : limfosit mempunyai arti prognostik pada tuberkulosis. Pada keadaan normal dan tuberkulosis inaktif, perbandingan antara jumlah monosit dengan limfosit lebih kecil atau sama dengan 1/3, tetapi pada tuberkulosis aktif dan menyebar, perbandingan tersebut lebih besar dari 1/3.
Netropenia
      Netropenia adalah suatu keadaan dimana jumlah netrofil kurang dari nilai normal. Penyebab netropenia dapat dikelompokkan atas 3 golongan yaitu meningkatnya pemindahan netrofil dari peredaran darah, gangguan pembentukan netrofil dan yang terakhir yang tidak diketahui penyebabnya.
      Termasuk dalam golongan pertama misalnya umur netrofil yang memendek karena drug induced. Beberapa obat seperti aminopirin bekerja sebagai hapten dan merangsang pembentukan antibodi terhadap leukosit. Gangguan pembentukan dapat terjadi akibat radiasi atau obat-obatan seperti kloramfenicol, obat anti tiroid dan fenotiasin; desakan dalam sum-sum tulang oleh tumor. Netropenia yang tidak diketahui sebabnya misal pada infeksi seperti tifoid, infeksi virus, protozoa dan rickettisa; cyclic neutropenia, dan chronic idiopathic neutropenia.
Limfopenia
      Pada orang dewasa limfopenia terjadi bila jumlah limfosit kurang dari nilai normal. Penyebab limfopenia adalah produksi limfosit yang menurun seperti pada penyakit Hodgkin, sarkoidosis; penghancuran yang meningkat yang dapat disebabkan oleh radiasi, kortikosteroid dan obat-obat sitotoksis; dan kehilangan yang meningkat seperti pada thoracic duct drainage dan protein losing enteropathy.
Eosinopenia dan lain-lain
      Eosinopenia terjadi bila jumlah eosinofil kurang dari nilai normal. Hal ini dapat dijumpai pada keadaan stress seperti syok, luka bakar, perdarahan dan infeksi berat; juga dapat terjadi pada hiperfungsi koreks adrenal dan pengobatan dengan kortikosteroid.
      Pemberian epinefrin akan menyebabkan penurunan jumlah eosinofil dan basofil, sedang jumlah monosit akan menurun pada infeksi akut. Walaupun demikian, jumlah basofil, eosinofil dan monosit yang kurang dari normal kurang bermakna dalam klinik. Pada hitung jenis leukosit pada pada orang normal, sering tidak dijumlah basofil maupun eosinofil.
                                                                                                   


Jenis sel
Gambar
Keterangan
Nilai Normal
Eosinofil


1 – 4% 
Basofil



0 – 1%
 Stab  



ü  Keberadaan: Bentuk sel: oval atau bulat
ü  Warna sitoplasma: pink
ü  Bentuk inti: semicircular
ü  Tipe kromatin: condensed
ü  Nukleolus: tidak terlihat
2 – 5%/
Segmen /
netrofil

·         Bentuk sel: oval atau bulat
·         Warna sitoplasma: pink
·         Bentuk inti: obulated (normall kurang dari 5 lobus)
·         Tipe kromatin: condensed
·         Nukleolus: tidak terlihat
36 – 66%
Limfosit

Ø  Bentuk: bulat, kadang-kadang oval
Ø  Warna sitoplasma: biru
Ø  Granularitas: tidak ada
Ø  Bentuk inti: bulat atau agak oval
Ø  Tipe kromatin: homogen, padat
Ø  Nukleolus: tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil
22 – 40%
Monosit


-        Monosit khas dengan sitoplasma biru lembayung yang berisi vakuola-vakuola  kecil.
4 – 8%

Nilai Normal:
Eosinofil / Basofil /   Stab  /   Segmen / Limfosit  / Monosit
1 – 4%  / 0 – 1% / 2 – 5%/ 36 – 66%/ 22 – 40%/ 4 – 8%


No comments:

Post a Comment