Dalam melakukan hitung jenis sel, sel yang dicari adalah sebagai berikut :
Eosinofilia
Eosinofilia
Eosinofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah eosinofil melebihi nilai normal.
Eosinofilia terutama dijumpai pada keadaan alergi. Histamin yang dilepaskan
pada reaksi antigen-antibodi merupakan substansi khemotaksis yang menarik
eosinofil. Penyebab lain dari eosinofilia adalah penyakit kulit kronik, infeksi
dan infestasi parasit, kelainan hemopoiesis seperti polisitemia vera dan
leukemia granulositik kronik.
Basofilia
Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil melebihi nilai normal.
Basofilia sering dijumpai pada polisitemia vera dan leukemia granulositik
kronik. Pada penyakit alergi seperti eritroderma, urtikaria pigmentosa dan
kolitis ulserativa juga dapat dijumpai basofilia. Pada reaksi antigen-antibodi
basofil akan melepaskan histamin dari granulanya.
Limfositosis
Limfositosis adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit
melebihi nilai normal. Limfositosis dapat disebabkan oleh infeksi virus
seperti morbili, mononukleosis infeksiosa; infeksi kronik seperti tuberkulosis,
sifilis, pertusis dan oleh kelainan limfoproliferatif seperti leukemia
limfositik kronik dan makroglobulinemia primer.
Monositosis
Monositosis adalah suatu keadaan dimana jumlah monosit melebihi nilai normal.
Monositosis dijumpai pada penyakit mieloproliferatif seperti leukemia monositik
akut dan leukemia mielomonositik akut; penyakit kollagen seperti lupus
eritematosus sistemik dan reumatoid artritis; serta pada beberapa penyakit
infeksi baik oleh bakteri, virus, protozoa maupun jamur.
Perbandingan antara monosit : limfosit mempunyai arti prognostik pada
tuberkulosis. Pada keadaan normal dan tuberkulosis inaktif, perbandingan antara
jumlah monosit dengan limfosit lebih kecil atau sama dengan 1/3, tetapi pada
tuberkulosis aktif dan menyebar, perbandingan tersebut lebih besar dari 1/3.
Netropenia
Netropenia adalah suatu keadaan dimana jumlah netrofil kurang dari nilai
normal. Penyebab netropenia dapat dikelompokkan atas 3 golongan yaitu
meningkatnya pemindahan netrofil dari peredaran darah, gangguan pembentukan
netrofil dan yang terakhir yang tidak diketahui penyebabnya.
Termasuk dalam golongan pertama misalnya umur netrofil yang memendek karena
drug induced. Beberapa obat seperti aminopirin bekerja sebagai hapten dan
merangsang pembentukan antibodi terhadap leukosit. Gangguan pembentukan dapat
terjadi akibat radiasi atau obat-obatan seperti kloramfenicol, obat anti tiroid
dan fenotiasin; desakan dalam sum-sum tulang oleh tumor. Netropenia yang tidak diketahui
sebabnya misal pada infeksi seperti tifoid, infeksi virus, protozoa dan
rickettisa; cyclic neutropenia, dan chronic idiopathic neutropenia.
Limfopenia
Pada orang dewasa limfopenia terjadi bila jumlah limfosit kurang dari nilai
normal. Penyebab limfopenia adalah produksi limfosit yang menurun seperti pada
penyakit Hodgkin, sarkoidosis; penghancuran yang meningkat yang dapat
disebabkan oleh radiasi, kortikosteroid dan obat-obat sitotoksis; dan
kehilangan yang meningkat seperti pada thoracic duct drainage dan protein
losing enteropathy.
Eosinopenia dan
lain-lain
Eosinopenia terjadi bila jumlah eosinofil kurang dari nilai normal. Hal ini
dapat dijumpai pada keadaan stress seperti syok, luka bakar, perdarahan dan
infeksi berat; juga dapat terjadi pada hiperfungsi koreks adrenal dan
pengobatan dengan kortikosteroid.
Pemberian epinefrin akan menyebabkan penurunan jumlah eosinofil dan basofil,
sedang jumlah monosit akan menurun pada infeksi akut. Walaupun demikian, jumlah
basofil, eosinofil dan monosit yang kurang dari normal kurang bermakna dalam
klinik. Pada hitung jenis leukosit pada pada orang normal, sering tidak
dijumlah basofil maupun eosinofil.
Jenis sel
|
Gambar
|
Keterangan
|
Nilai Normal
|
|||
Eosinofil
|
1
– 4%
|
|||||
Basofil
|
0
– 1%
|
|||||
Stab
|
ü Keberadaan:
Bentuk sel: oval atau bulat
ü Warna
sitoplasma: pink
ü Bentuk
inti: semicircular
ü Tipe
kromatin: condensed
ü Nukleolus:
tidak terlihat
|
2
– 5%/
|
||||
Segmen /
netrofil
|
·
Bentuk sel: oval atau bulat
·
Warna sitoplasma: pink
·
Bentuk inti: obulated (normall kurang dari 5 lobus)
·
Tipe kromatin: condensed
·
Nukleolus: tidak terlihat
|
36
– 66%
|
||||
Limfosit
|
Ø Bentuk:
bulat, kadang-kadang oval
Ø Warna
sitoplasma: biru
Ø Granularitas:
tidak ada
Ø Bentuk
inti: bulat atau agak oval
Ø Tipe
kromatin: homogen, padat
Ø Nukleolus:
tidak terlihat, kadang-kadang hampir tidak terlihat , satu nukleolus kecil
|
22
– 40%
|
||||
Monosit
|
-
Monosit khas dengan sitoplasma biru lembayung
yang berisi vakuola-vakuola kecil.
|
4
– 8%
|
Nilai Normal:
Eosinofil /
Basofil / Stab / Segmen / Limfosit /
Monosit
No comments:
Post a Comment