Hosting Unlimited Indonesia

Sunday, 5 February 2017

Definisi Pankreas dan Fungsi Pankreas


Pankreas ?
Pankreas merupakan organ retroperitoneal yang terletak di bagian posterior dari dinding lambung. Letaknya diantara duodenum dan limfa, di depan aorta abdominalis dan arteri serta vena mesenterica superior. Organ ini konsistensinya padat, panjangnya ±11,5 cm, tebalnya kira-kira 2,5 cm dan beratnya ±150 gram.

Pankreas terdiri dari bagian :
a.    Kepala/caput pankreas merupakan bagian yang paling lebar, terletak disebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lekukan duodenum.
b.   Badan pankreas merupakan bagian utama dan letaknya di belakang lambung dan vertebra lumbalis pertama.
c.       Ekor pankreas merupakan bagian yang runcing di sebelah kiri.

Jaringan penyusun pankreas terdiri dari :
1.      Jaringan eksokrin, berupa sel sekretorik yang berbentuk seperti anggur yang disebut sebagai asinus/Pancreatic acini yang merupakan jaringan yang menghasilkan enzim pencernaan ke dalam duodenum.
2.     Jaringan endokrin, yang terdiri dari pulau-pulau Langerhans/Islet of Langerhans yang tersebar di seluruh jaringan pankreas, yang menghasilkan insulin dan glukagon ke dalam darah.
Pulau-pulau Langerhans tersebut terdiri dari beberapa sel yaitu:
NO
Tipe Sel
Jumlah Relatif
Hormon yg Diproduksi
1
A atau α
25 %
Glukagon
2
B atau ß
70 %
Insulin
3
D atau δ
< 5 %
Somatostatin
4
F atau PP
Sangat kecil
Polipeptida pankreas

Fungsi Pankreas ?
Fungsi Eksokrin
Dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit.
a.       Amilase, mencerna karbohidra
b.  Lipase, memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak
c.       Tripsin, mencerna protein
Fungsi Endokrin
Menghasilkan hormon-hormon antara lain :
A.   Insulin
Struktur Insulin :
·     Insulin merupakan polipeptida yang terdiri dari 2 rantai, yaitu rantai A dan rantai B
·        Rantai A terdiri dari 21 asam amino, rantai B terdiri dari 30 asam amino
·       Kedua rantai tersebut dihubungkan oleh jembatan disulfida, yaitu pada A7 dengan B7 dan pada A20 dengan B19. Ada pula jembatan disulfida intra rantai pada rantai A yaitu pada A6 dan A11. Posisi ketiga jembatan tersebut selalu tetap.
·   Kadang terjadi substitusi asam amino terutama pada rantai A posisi 8, 9, 10 namun tidak mempengaruhi bioaktivitas rangkaian tesebut.

Sintesis Insulin
1)      sintesis pro insulin
ü  Preprohormon insulin merupakan prekursor yang lebih besar
ü  Terdapat rangkaian pra atau rangkaian pemandu dengan 32 asam amino bersifat hidrofobik yang mengarahkan molekul tersebut ke dalam Retikulum Endoplasma kasar.
ü  Di dalam RE kasar dihasilkan molekul proinsulin yamg memperlihatkan adanya jembatan disulfida pada peptida C rantai A dan peptida C rantai B.
2)      sintesis insulin
ü  Molekul proinsulin yang diproduksi oleh RE kasar kemudian diangkut ke aparatus golgi.
ü  Di aparatus golgi terjadi proteolisis dan pengemasan ke dalam bentuk granul sekretorik. 95% proinsulin diubah menjadi insulin dengan memecah molekul proinsulin pada rantai peptida penghubung sehingga hanya tersisa rantai A dan rantai B beserta jembatan disulfidanya.
ü  Granul tersebut dibawa ke membran plasma melintasi sitoplasma.
ü  Dengan adanya rangsangan granul yang telah matur akan menyatu dengan membran plasma dan mengeluarkan isinya ke dalam cairan ekstrasel melalui poses eksositosis
Sekresi Insulin
Insulin disekresikan sekitar 40-50 unit perhari.
Beberapa unsur yang terlibat antara lain:
1.      Glukosa
§  Peningkatan konsentrasi glukosa dalam plasma merupakan faktor fisiologis penting dalam sekresi insulin
§   Konsentrasi ambang bagi sekresi insulin tersebut adalah kadar glukosa puasa plasma (80-100 mg/dL). Pada ambang tersebut insulin diproduksi minimal.
§  Peningkatan rasio ATP/ADP dalam metabolisme glukosa membuat K+ keluar, keadaan ini menyebabkan saluran Ca2+ aktif. Masuknya Ca2+ menyebabkan sekresi insulin.
2.      Faktor Hormonal
Sejumlah hormon mempengaruhi pelepasan insulin :
§       Epinefrin menghambat pelepasan insulin
§  Agonis ß-adrenegik merangsang pelepasan insulin, kemungkinan dengan cara meningkatkan cAMP intrasel.
§  Hormon pertumbuhan, kortisol, laktogen plasenta, estrogen, progestin dapat meningkatkan sekresi insulin. Dapat dilihat ketika pada fase akhir kehamilan insulin meningkat dengan sangat mencolok.
3.      Preparat farmakologik
Obat yang merangsang sekresi insulin dan paling sering dipakai untuk terapi diabetes pada manusia adalah senyawa sulfonilurea.
·   Tolbutamid, dipakai dalam terapi diabetes melitus tipe II (diabetes yang tidak tegantung insulin).

B.   Glukagon
Struktur Glukagon
·         Merupakan polipeptida rantai tunggal terdiri dari 29 asam amino
·         Disintesis di dalam sel A pulau Langerhans pankreas
·         Disintesis dari molekul prekursor proglukagon yang berukuran jauh lebih besar
·        Glukagon beredar dalam plasma dalam bentuk bebas, tidak terikat dengan protein pengangkut.
·      Karena tidak terikat dengan protein pengangkut maka usia paruh glukagon dalam plasma singkat (sekitar 5 menit)
·     Glukagon diinaktifkan di hati yang mempunyai enzim yang memecah 2 asam amino pertama dari ujung terminal amino.
Sekresi Glukagon
§  Diperkirakan glukosa menghambat sekresi glukagon, mungkin juga diperantarai oleh insulin karena hormon ini menghambat langsung pelepasan glukagon.
§  Faktor lain yang mempengaruhi sekresi glukagon antara lain asam amino, asam lemak, serta keton, hormon traktus gastrointestinal dan neurotransmiter.
Mekanisme Kerja Glukagon
v  Secara umum glukagon melawan kerja insulin
v  Glukagon merangsang glikogenolisis dan lipolisis
v  Hati merupakan sasaran utama kerja glukagon. Glukagon terikat dengan reseptor spesifik dalam membran plasma sel hati. Peristiwa ini mengaktifkan enzim adenilil siklase menghasilkan cAMP. Molekul cAMP yang dihasilkan mengaktifkan enzim fosforilase yang meningkatkan laju penguraian dan menghambat kerja enzim glikogen sintase sehingga pembentukan glikogen terhambat.
v  kenaikan kadar cAMP merangsang konversi asam amino menjadi glukosa dengan menginduksi sejumlah enzim yang terlibat dalam lintasan glukoneogenik
v  Kenaikan kadar cAMP sel adiposa mengaktifkan enzim lipase yang sensitif terhadap hormon tersebut.

C.   Somatostatin
Struktur Somatostatin
·         Merupakan peptida siklik disintesis sebagai prohormon somatostatin yang besar.
·         Disintesis dalam sel D pulau langerhans pankreas
·       Prohormon tersebut mula-mula diproses menjadi 28 asam amino dan akhirnya menjadi 14 asam amino Selain di di pulau Langerhans somatostatin dijumpai di hipotalamus, jaringan gastrointestinal, dan sistem saraf pusat (mungkin sebagai neurotransmiter)
Peran Somatostatin
ü  Somatostatin menghambat sekresi hormon pertumbuhan
ü  Menghalangi ketosis pada kondisi defisiensi akut insulin (menghambat kerja glukagon untuk lipolisis saat kondisi insulin rendah)
ü  Mengurangi pengangkutan nutrien dari traktus gastrointestinal ke dalam sirkulasi darah, karena:
o   Hormon ini memperpanjang waktu pengosongan lambung
o   Mengurangi sekresi gastrin, sehingga produksi asam lambung menurun
o   Mengurangi sekresi kelenjar eksokrin pankreas (enzim pencernaan)
o   Mengurangi aliran darah splanknikus
o   Memperlambat absorbsi gula

D.   Polipeptida Pankreas (PP)
§  Merupakan suatu peptida dengan 36 asam amino
§  Diproduksi oleh sel af pankreas
§  Sekresinya ditingkatkan oleh konsumsi protein, puasa, olah raga, serta hipoglikemia akut dan dikurangi oleh somatostatin dan pemberian glukosa intravena
§  Fungsi PP masih belum diketahui, mungkin berkaitan dengan kadar glikogen hati dan sekresi gastrointestinal.


No comments:

Post a Comment