Apa itu HIV & AIDS ?
HIV adalah singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus. HIV merupakan penyebab AIDS. Virus ini
menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi
dan penyakit.
HIV belum bisa
disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat
perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup
lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Dengan
diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah
menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini,
kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Gejala yang Ditimbulkan
HIV & AIDS ?
Infeksi HIV
muncul dalam tiga tahap antara lain :
Tahap Pertama
Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit
mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa pun
selama beberapa tahun. Gejala
seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Masa waktu
inilah yang sering disebut sebagai serokonversi.
Gejala yang paling umum terjadi adalah:
1)
Tenggorokan sakit
2)
Demam
3)
Muncul ruam di tubuh, biasanya tidak gatal
4)
Pembengkakan limfa
5)
Penurunan berat badan
6)
Diare
7)
Kelelahan
8)
Nyeri persendian
9)
Nyeri otot
Tapi, gejala tersebut bisa disebabkan oleh
penyakit selain HIV. Kondisi ini tidak semata-mata karena terinfeksi HIV.Tapi
perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan
di atas.
Tahap Kedua
Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak
menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun (masa jendela). Ini
adalah tahapan ketika infeksi HIV berlangsung tanpa menimbulkan gejala. Virus
yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini,
Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari
sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang
lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih.
Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi
HIV
Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan
tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah
terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV
tahap terakhir:
1.
Kelenjar getah bening
membengkak pada bagian leher dan pangkal paha
2.
Demam yang berlangsung
lebih dari 10 hari
3.
Merasa kelelahan hampir
setiap saat
4.
Berkeringat pada malam
hari
5.
Berat badan turun tanpa
diketahui penyebabnya
6.
Bintik-bintik ungu yang
tidak hilang pada kulit
7.
Sesak nafas
8.
Diare yang parah dan
berkelanjutan
9.
Infeksi jamur pada mulut,
tenggorokan atau vagina
10.
Mudah memar atau berdarah
tanpa sebab
Cara Penularan HIV & AIDS?
HIV tidak menular dengan mudah ke pada orang lain. Virus ini tidak
menyebar melalui udara seperti virus flu. HIV bisa ditemukan di dalam cairan
tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma,
cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui
keringat atau urine.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
a.
Melalui luka terbuka di kulit.
b.
Melalui dinding tipis pada mulut dan mata.
c.
Melalui dinding tipis di dalam anus atau
alat kelamin.
d.
Melalui suntikan langsung ke pembuluh
darah memakai jarum atau suntikan yang terinfeksi.
e.
Penularan dari ibu kepada bayi pada masa
kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
f.
Melalui seks oral.
g.
Pemakaian alat bantu seks secara
bersama-sama atau bergantian.
h.
Melalui transfusi darah dari orang yang
terinfeksi.
Orang-orang yang Berisiko Terinfeksi HIV
Ingatlah bahwa semua orang berisiko terinfeksi HIV,
tanpa mengenal batasan usia. Tapi terdapat beberapa kelompok orang yang lebih
berisiko terinfeksi HIV. Dianata Mereka adalah:
1)
Pengguna narkotika suntik (panasun).
2)
Orang yang membuat tato atau melakukan tindik.
3)
Orang yang melakukan hubungan seks tanpa
kondom baik sesama jenis kelamin, maupun heteroseksual.
4)
Orang yang tinggal atau sering bepergian
ke daerah-daerah dengan angka HIV tinggi.
5)
Orang yang melakukan transfusi darah di
daerah dengan angka HIV tinggi.
6)
Orang yang terkena infeksi penyakit
seksual lain.
7)
Orang yang melakukan hubungan seks dengan
pengguna narkotika suntik.
HIV
tidak menular melalui :
ü Gigitan
nyamuk.
ü Orang
bersalaman
ü Berciuman
ü Orang
berpelukan
ü Makan
bersama / piring dan gelas
ü Tinggal
serumah
Cara
Pencegahan HIV & AIDS ?
Ada
banyak hal yang perlu dihindari untuk pencegahan HIV dan AIDS antara lain:
a. Menghindari
hubungan seksual diluar nikah
b. Senggama
pakai kondom
c. Saat
Tansfusi darah bebas HIV
d. Jarum
suntik, akupunktur, tindik memakai alat sekali pakai
e. Ibu
dengan HIV : Jangan hamil, jangan menyusui bila melahirkan
Pemeriksaan
HIV & AIDS ?
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan
adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein
yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri
tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang
melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
Jenis pemeriksaan HIV
1. NAT nucleic acid test
Merupakan sebuah test yang memeriksa keberadaan DNA
dan RNA virus HIV. Hasil pemeriksaannya tidak berupa angka, melainkan suatu
pernyataan ditemukan atau tidaknya DNA/RNA virus HIV.
Interpretasi hasil :
Terdeteksi= terinfeksi
Tidak terdeteksi = tidak terinfeksi
2. AntiHIV
AntiHIV merupakan test menggunakan Antigen untuk
memeriksa keberadaan Antibody. Antibody hanya
terbentuk jika tubuh telah terinfeksi oleh virus HIV dan tubuh tersebut telah
membuat sistem pertahanan tubuh yang disebut Antibody HIV. Hasil pemeriksaanya berupa
positif atau negatif terhadap ditemukannya antibody atau tidak.
3.
CD4
CD4
merupakan test yang mengukur jumlah sel penanda kekebalan tubuh yang disebut CD4, yang berada dalam
limfosit darah. Test CD4 ini
tidak khusus untuk penderita HIV/AIDS saja. Test CD4 digunakan untuk mendeteksi
daya hidup / ketahanan tubuh seseorang. Biasa juga digunakan untuk memastikan
kesehatan pasien, sebelum tindakan operasi apapun.
4.
Viral
lokal
Viral
lokal merupakan test yang mengukur jumlah viruis pertetes darah atau per ml
darah. Ada macam-maca jenis Viral Load Test. Seperti VL untuk virus hepatitis,
dll. Namun dalam kasus HIV, maka yang akan digunakan pemeriksaan viral load jenis HIV-1 RNA
Pengaruh terhadap tubuh
Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari
penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan
tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi
dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya.
HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan
pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan
kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan
membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem
kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh
tidak berfungsi.
Ketika proses ini terjadi,
tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah. Kondisi ini bisa
berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih. Dan penderita bisa menyebarkan
virus pada periode ini.
Setelah
anda membaca paparan tentang HIV & AIDS, maka jangan jauhi orangnya tapi jauhi
penyakitnya.
No comments:
Post a Comment