Komponen utama hemoglobin
adalah hemoglobin A, yaitu 90% dari total komponen hemoglobin. Komponen minor
hemoglobin adalah
hemoglobin A2 dan F, yang merupakan hasil
rantai gen hemoglobin yang berbeda: δ dan Υ.
Komponen minor lainnya adalah modifi kasi
post-translasional hemoglobinA.
Hemoglobin a1C (Hba1C) digunakan untuk memantau glukosa darah
pada pasien diabetes. Hba1C merupakan indikator jangka panjang kontrol glukosa
darah, bisa juga digunakan untuk
memonitor efek diet, olahraga, dan terapi obat terhadap gula darah pasien.
Hba1C tidak dapat digunakan untuk memantau kadar glukosa darah per hari atau
tes rutin gula darah.
Pemeriksaan Hba1C ?
Pemeriksaan Hba1C adalah pemeriksaan darah yang penting untuk
melihat seberapa baik pengobatan terhadap diabetes. Artinya pemeriksaan Hba1C
ini akan menggambarkan rata-rata gula darah selama 2 sampai 3 bulan terakhir
dan digunakan bersama dengan pemeriksaan gula darah biasa untuk membuat
penyesuaian dalam pengendalian diabetes melitus. Hemoglobin ditemukan dalam sel
darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Ketika diabetes tidak
terkontrol (yang berarti bahwa gula darah terlalu tinggi terus menerus), maka
gula akan menumpuk dalam darah dan menggabungkan diri dengan hemoglobin
sehingga menjadi “terglikasi.” Jumlah rata-rata gula dalam darah dapat
diketahui dengan mengukur tingkat Hba1aC. Jika kadar glukosa darah terus
menerus tinggi selama beberapa minggu terakhir, maka pemeriksaan Hba1C akan
menunjukkan nilai yang tinggi.
Berapa Kali Pemeriksaan Hba1C Diperlukan?
Bagi yang
memiliki diabetes melitus harus melakukan pemeriksaan ini setiap 3 bulan
sekali untuk menentukan apakah gula darah mereka telah mencapai kadar target
atau belum. Bagi yang hasilnya memuaskan atau diabetes di bawah kontrol yang
baik mungkin dapat menunggu lebih lama untuk melakukan tes darah selanjutnya,
namun para ahli merekomendasikan pemeriksaan Hba1C setidaknya 2 kali setahun.
Berapa Nilai Normal HbA1c ?
Bagi orang yang sehat alias tanpa diabetes, kisaran nilai normal
Hba1C adalah antara 4% sampai 5,6%. Kadar Hba1C antara 5,7% sampai 6,4%
mengindikasikan peningkatan risiko diabetes, dan kadar 6,5% atau lebih tinggi
mengindikasikan diabetes. Karena penelitian telah berulang kali menunjukkan
bahwa kadar gula darah yang terus tinggi pada penyakit diabetes yang tidak
terkontrol akan menyebabkan berbagai
komplikasi yang berbahaya. Oleh karena itu sangat penting mengevaluasi apakah
pengobatan yang diberikan selama ini berhasil atau tidak, yaitu dengan
pemeriksaan Hba1C ini. Target nilai Hba1C untuk pasien diabetes adalah kurang
dari 7%. Semakin tinggi Hba1C, semakin tinggi risiko komplikasi akibat penyakit
diabetes melitus.
Metode Pemeriksaan Hba1C
Metode pemeriksaan Hba1C dapat dibagi menjadi
3 kategori berdasarkan cara pemisahan komponen hemoglobin glikosilasi dan non
glikosilasi :
A.
Metode
pemeriksaan berdasarkan perbedaan muatan
o
Cation
exchange chromatography (disposable microcolumns, high performance liquid
chromatography)
o
Electrophoresis
(agar gel, isoelectric focusing)
B.
Metode
pemeriksaan berdasarkan reaktivitas kimia
o
Hydroxymethylfurfural/thiobarbituric
acid colorimetry
C.
Metode
pemeriksaan berdasarkan perbedaan struktural
No comments:
Post a Comment