Apa itu Hepatitis B ?
Hepatitis
B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus yang
dikenal sebagai
hepatitis B. ‘Hepatitis’ berarti ‘radang atau bengkak hati’. Virus ini menyerang hati,
menyebabkan peradangan dan menimbulkan terjadinya gejala penyakit. Infeksi
Hepatititis B dapat terjadi secara berkepanjangan/kronis maupun tiba-tiba/akut.
Infeksi yang berkepanjangan/kronis dapat menyebabkan pengerasan/sirosis hati
dan kerusakan hati yang berat. Virus ini dapat bertahan selama 7 hari
diluar tubuh.
Gejala yang ditimbulkan Hepatitis B?
Gejala
hepatitis B sering kali tidak langsung terasa dan bahkan ada yang sama sekali
tidak muncul selama sistem kekebalan tubuh si penderita berjuang melawan virus.
Karena itulah banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi.
Penularan tetap dapat terjadi selama virus masih ada di dalam tubuh penderita.
Jika
ada gejala pun, masa inkubasi hepatitis B berkisar antara 1-6 bulan sejak
terjadi pajanan terhadap virus. Gejalanya antara lain :
a)
Kehilangan nafsu makan
b)
Mual dan muntah
c)
Sakit kuning ( dilihat dari kulit tubuh
menguning/ikterus dan bagian putih mata yang menguning )
d)
Lelah, nyeri dan sakit kepala
Cara Penularan Hepatitis B ?
Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma
dan cairan vagina. Virus penyakit ini jauh lebih mudah ditularkan dibandingkan
HIV. Beberapa cara penularannya adalah:
2)
Berbagi jarum suntik. Misalnya menggunakan alat suntik
yang sudah terkontaminasi darah penderita hepatitis B.
3)
Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja.
Misalnya petugas kesehatan (paramedis) yang sering berurusan dengan darah
manusia.
4)
Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan
penyakit ini pada bayinya saat persalinan.
Cara Pencegahan Hepatitis B ?
Ada
pun cara yang digunakan untuk pencegahan hepatitis B antara lain :
1. Lakukan
imunisasi
2. Gunakan
kondom jika Anda sedang berhubungan kelamin dengan pasangan seks yang baru atau
dengan pasangan yang terinfeksi hepatitis B jika Anda belum divaksinasi
3. Jika
Anda hamil, Anda harus menjalani tes darah untuk hepatitis B; bayi yang
dilahirkan ibu yang terinfeksi hepatitis B harus diberikan imunoglobulin
hepatitis B dan vaksin dalam waktu 12 jam setelah lahir
4. Jangan
bersama-sama/bergantian menggunakan alat suntik
5. Jangan
bersama-sama/bergantian menggunakan alat pribadi yang mungkin terkena darah
(misalnya pisau cukur atau sikat gigi)
6. Jika
mendapatkan tato atau menindik tubuh, pastikan bahwa digunakan peralatan steril
yang sekali pakai
Pemeriksaan Hepatitis B ?
Diagnosis hepatitis B dikerjakan
dengan melakukan tes terhadap beberapa analisa serologis dari virus hepatitis B
dan dengan menambahkan tes tambahan untuk menyingkirkan penyebab lain seperti
virus hepatitis A dan C. Sedangkan untuk penyaring, cukup dilakukan pemeriksaan
HBsAg dan Anti HBs.
cara pemeriksaan hepatitis B antara
lain :
Pemeriksaan Fisik
Hepatitis B secara awam lazim
disebut sebagai penyakit kuning. Pada penyakit hepatitis B mata yang berwarna
kuning sering dijumpai pada sepertiga kasus. Untuk lebih mengarah pada
diagnosis hepatitis B, perlu digali mengenai riwayat transfusi darah, hemodialisis
dan lain sebagainya.
HBs Ag (Hepatitis B surface antigen)
Jika positif, pasien dianggap
terinfeksi hepatitis B. Pengulangan tes setelah 6 bulan untuk menentukan
infeksi telah sembuh atau kronik. HBsAg positif setelah 6 bulan tetap
terdeteksi dalam darah selama lebih dari enam bulan berarti telah menjadi
kronis.
Anti HBs (Hepatitis B surface
antibody)
Jika positif, pasien dianggap
memiliki kekebalan terhadap hepatitis B (baik karena infeksi yang telah
sembuh atau karena vaksinasi). Hepatitis B karier kronis dapat menunjukkan
HBsAg dan Anti HBs positif. Positif untuk HbsAg dan anti HBs pada saat
yang bersamaan, tetapi hal ini sangat jarang terjadi (<1%). Jika negatif
pasien belum memiliki kekebalan terhadap virus hepatitis B.
HBeAg (Hepatitis B e-antigen)
HBeAg positif berhubungan
dengan tingkat infeksi yang tinggi dan pada karier kronik dengan peningkatan
resiko sirosis. Tes ini dapat digunakan untuk mengamati perkembangan hepatitis
B kronik.
HBV DNA
HBV DNA positif menunjukkan
infeksi aktif, bergantung pada viral load (jumlah virus). Tes ini dapat
digunakan untuk mengetahui prognosis dan keberhasilan terapi.
Anti HBc (anti–Hepatitis B core antigen)
Jika positif, pasien telah
terinfeksi oleh VHB. Infeksi telah sembuh (HBsAg negatif) atau masih
berlangsung (HBsAg positif). Jika infeksi telah sembuh, pasien
dianggap mempunyai kekebalan alami terhadap infeksi VHB. IgM anti HBc
mungkin menjadi satu-satunya marker yang dapat terdeteksi selama masa window
periode ketika HbsAg dan anti-HBs masih negatif.
Anti HBe
Umumnya Anti HBe positif
dengan HBeAg negatif menunjukkan tingkat replikasi virus yang rendah. Namun hal
ini tidak berlaku pada virus hepatitis B mutan.
Pemeriksaan tambahan
Anti HCV dan Anti HAV untuk
menyingkirkan adanya infeksi hepatitis C dan A.
No comments:
Post a Comment