Hosting Unlimited Indonesia

Monday, 19 December 2016

Difinisi, Penularan, Pencegahan, Gejala dan Metode Pemeriksaan Hepatitis B

Apa itu Hepatitis B ?
Hepatitis B merupakan infeksi hati yang disebabkan oleh virus yang
dikenal sebagai hepatitis B. ‘Hepatitis’ berarti ‘radang atau bengkak hati’. Virus ini menyerang hati, menyebabkan peradangan dan menimbulkan terjadinya gejala penyakit. Infeksi Hepatititis B dapat terjadi secara berkepanjangan/kronis maupun tiba-tiba/akut. Infeksi yang berkepanjangan/kronis dapat menyebabkan pengerasan/sirosis hati dan kerusakan hati yang berat. Virus ini dapat bertahan selama 7 hari diluar tubuh.
Gejala yang ditimbulkan Hepatitis B?
Gejala hepatitis B sering kali tidak langsung terasa dan bahkan ada yang sama sekali tidak muncul selama sistem kekebalan tubuh si penderita berjuang melawan virus. Karena itulah banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi. Penularan tetap dapat terjadi selama virus masih ada di dalam tubuh penderita.
Jika ada gejala pun, masa inkubasi hepatitis B berkisar antara 1-6 bulan sejak terjadi pajanan terhadap virus. Gejalanya antara lain :
a)      Kehilangan nafsu makan
b)      Mual dan muntah
c)      Sakit kuning ( dilihat dari kulit tubuh menguning/ikterus dan bagian putih mata yang menguning )
d)     Lelah, nyeri dan sakit kepala
Cara Penularan Hepatitis B ?
Hepatitis B dapat menular melalui darah dan cairan tubuh, misalnya sperma dan cairan vagina. Virus penyakit ini jauh lebih mudah ditularkan dibandingkan HIV. Beberapa cara penularannya adalah:
1)      Kontak seksual, misalnya berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks tanpa alat pengaman.
2)      Berbagi jarum suntik. Misalnya menggunakan alat suntik yang sudah terkontaminasi darah penderita hepatitis B.
3)      Kontak dengan jarum suntik secara tidak disengaja. Misalnya petugas kesehatan (paramedis) yang sering berurusan dengan darah manusia.
4)      Ibu dan bayi. Ibu yang sedang hamil dapat menularkan penyakit ini pada bayinya saat persalinan.

Cara Pencegahan Hepatitis B ?
Ada pun cara yang digunakan untuk pencegahan hepatitis B antara lain :
1.      Lakukan imunisasi
2.      Gunakan kondom jika Anda sedang berhubungan kelamin dengan pasangan seks yang baru atau dengan pasangan yang terinfeksi hepatitis B jika Anda belum divaksinasi
3.      Jika Anda hamil, Anda harus menjalani tes darah untuk hepatitis B; bayi yang dilahirkan ibu yang terinfeksi hepatitis B harus diberikan imunoglobulin hepatitis B dan vaksin dalam waktu 12 jam setelah lahir
4.      Jangan bersama-sama/bergantian menggunakan alat suntik
5.      Jangan bersama-sama/bergantian menggunakan alat pribadi yang mungkin terkena darah (misalnya pisau cukur atau sikat gigi)
6.      Jika mendapatkan tato atau menindik tubuh, pastikan bahwa digunakan peralatan steril yang sekali pakai

Pemeriksaan Hepatitis B ?
Diagnosis hepatitis B dikerjakan dengan melakukan tes terhadap beberapa analisa serologis dari virus hepatitis B dan dengan menambahkan tes tambahan untuk menyingkirkan penyebab lain seperti virus hepatitis A dan C. Sedangkan untuk penyaring, cukup dilakukan pemeriksaan HBsAg dan Anti HBs.
cara pemeriksaan hepatitis B antara lain :
Pemeriksaan Fisik
Hepatitis B secara awam lazim disebut sebagai penyakit kuning. Pada penyakit hepatitis B mata yang berwarna kuning sering dijumpai pada sepertiga kasus. Untuk lebih mengarah pada diagnosis hepatitis B, perlu digali mengenai riwayat transfusi darah, hemodialisis dan lain sebagainya.

HBs Ag (Hepatitis B surface antigen)
Jika positif, pasien dianggap terinfeksi hepatitis B. Pengulangan tes setelah 6 bulan untuk menentukan infeksi telah sembuh atau kronik. HBsAg positif setelah 6 bulan tetap terdeteksi dalam darah selama lebih dari enam bulan berarti telah menjadi kronis.

Anti HBs (Hepatitis B surface antibody)
Jika positif, pasien dianggap memiliki kekebalan terhadap hepatitis B  (baik karena infeksi yang telah sembuh atau karena vaksinasi). Hepatitis B karier kronis dapat menunjukkan HBsAg dan Anti HBs positif.  Positif untuk HbsAg dan anti HBs pada saat yang bersamaan, tetapi hal ini sangat jarang terjadi (<1%). Jika negatif pasien belum memiliki kekebalan terhadap virus hepatitis B.

HBeAg (Hepatitis B e-antigen)
HBeAg positif berhubungan dengan tingkat infeksi yang tinggi dan pada karier kronik dengan peningkatan resiko sirosis. Tes ini dapat digunakan untuk mengamati perkembangan hepatitis B kronik.

HBV DNA
HBV DNA positif menunjukkan infeksi aktif, bergantung pada  viral load (jumlah virus). Tes ini dapat digunakan untuk mengetahui prognosis dan keberhasilan terapi.

Anti HBc (antiHepatitis B core antigen)
Jika positif, pasien telah terinfeksi oleh VHB. Infeksi telah sembuh (HBsAg negatif) atau masih berlangsung (HBsAg positif). Jika infeksi telah sembuh,  pasien dianggap  mempunyai kekebalan alami terhadap infeksi VHB. IgM anti HBc mungkin menjadi satu-satunya marker yang dapat terdeteksi selama masa window periode ketika HbsAg dan anti-HBs masih negatif.

Anti HBe
Umumnya Anti HBe positif dengan HBeAg negatif menunjukkan tingkat replikasi virus yang rendah. Namun hal ini tidak berlaku pada virus hepatitis B mutan.

Pemeriksaan tambahan
Anti HCV dan Anti HAV untuk menyingkirkan adanya infeksi hepatitis C dan A.

No comments:

Post a Comment