Cacing
tambang merupakan nematoda yang hidup sebagai parasit pada usus manusia. Cacing
ini termasuk kelas Nematoda dan tergolong dalam filum Nemathelmintes.
Dua spesies utama cacing tambang yang menginfeksi manusia adalah Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale.
Manusia
merupakan hospes definitif dari cacing tambang. Cacing ini hidup dalam usus
halus terutama di daerah jejunum. Pada infeksi berat, cacing dapat tersebar
sampai ke kolon dan duodenum. Cacing dewasa hidup di rongga usus halus dengan
mulut yang besar melekat pada mukosa dinding usus.
Ukuran
Ancylostoma duodenale sedikit lebih besar dari Necator americanus. Cacing
dewasa jantan berukuran 5-11 mm x 0,3-0.45 mm dan cacing betina 9-13 mm x
0,35-0,6 mm. Bentuk badan Necator americanus biasanya menyerupai huruf
S, sedangkan Ancylostoma duodenale menyerupai huruf C. Rongga mulut
kedua jenis cacing ini besar. Necator americanus mempunyai benda kitin,
sedangkan Ancylostoma duodenale ada dua pasang gigi.
Telur
cacing tambang berbentuk oval, tidak berwarna dan berukuran 40 x 60 mikron.
Dinding luar dibatasi oleh lapisan vitelline yang halus, di antara ovum
dan dinding telur terdapat ruangan yang jelas dan bening. Telur yang baru
keluar bersama tinja mempunyai ovum yang mengalami segmentasi 2, 4, dan 8 sel.
Bentuk telur Necator americanus tidak dapat dibedakan dari Ancylostoma
duodenale. Jumlah telur per-hari yang dihasilkan seekor cacing betina Necator
americanus sekitar 9.000-10.000, sedangkan pada Ancylostoma duodenale 10.000-20.000
butir.
Siklus Hidup Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)
Telur
cacing tambang dikeluarkan bersama tinja dan berkembang di tanah. Dalam kondisi
kelembaban dan temperatur yang optimal, telur akan menetas dalam 1-2 hari dan
melepaskan larva rhabditiform yang berukuran 250-300 μm. Setelah dua
kali mengalami perubahan, akan terbentuk larva filariform. Perkembangan
dari telur ke larva filariform adalah 5-10 hari. Kemudian larva menembus
kulit manusia dan masuk ke sirkulasi darah melalui pembuluh darah vena dan
sampai di alveoli. Setelah itu larva bermigrasi ke saluran nafas atas yaitu
dari bronkhiolus ke bronkus, trakea, faring, kemudian tertelan, turun ke
esofagus dan menjadi dewasa di usus halus.
Kerusakan
jaringan dan gejala penyakit dapat disebabkan oleh larva maupun cacing dewasa.
Larva menembus kulit dan membentuk maculopapula dan eritem, sering
disertai rasa gatal yang hebat, disebut ground itch atau dew itch.
Sewaktu larva berada dalam aliran darah dalam jumlah banyak atau pada orang
yang sensitif dapat menimbulkan bronkitis atau bahkan pneumonitis.
Gejala Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)
Gejala
yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang stadium dewasa tergantung pada
spesies, jumlah cacing, dan keadaan gizi penderita. Tiap cacing Necator
americanus menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,005-0,1 cc sehari,
sedangkan Ancylostoma duodenale 0,08-0,34 cc. Pada infeksi kronik atau
infeksi berat terjadi anemia hipokrom mikrositer. Disamping itu juga terdapat
eosinofilia. Cacing tambang biasanya tidak menyebabkan kematian tetapi dapat
membuat daya tahan tubuh berkurang dan prestasi kerja turun.
Diagnosis Necator
americanus dan Ancylostoma
duodenale)
Diagnosis
dapat ditegakkan dengan mengidentifikasi telur cacing tambang dalam sampel
tinja menggunakan mikroskop. Untuk penilaian kuantitatif, berbagai metode
seperti Kato-Katz dapat digunakan. Untuk membedakan spesies Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale dapat dilakukan biakan dengan
cara Harada-Mori.
No comments:
Post a Comment